Oleh: Martin M. Baihaqi
dakwatuna.com – Dalam kehidupan kita ini pasti ada
saja masalah yang harus dihadapi. “Entahlah itu apa masalahnya dan
bagaimana?” Yang perlu kita sadari, Tanpa kita minta pun masalah itu
akan selalu hadir dalam setiap kehidupan kita, ia merupakan ujian untuk
meneguhkan keimanan kita, mengetes kesiapan fisik dan mental kita,
mengokohkan sikap dan kepribadian kita serta menguji kesabaran serta
rasa syukur yang terpatri dalam diri kita.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
“Tiada
suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu
sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum
Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi
Allah.” (QS. Al Hadid: 22)
Setiap orang pasti punya masalah.
Orang yang bermasalah, ia pasti memiliki masa-masa sulit selama dalam
hidupnya. Masa-masa indah perjuangan yang harus kita sikapi, hadapi, dan
kita cari penyelesaiannya dengan tetap semangat, gigih, optimis,
istiqamah, dan sabar.
Sikap-sikap seperti inilah yang seharusnya
terus muncul dan harus diperjuangkan dalam menyelesaikan setiap masalah
demi masalah ketika masalah itu hadir dalam kehidupan Ummat Muslim.
Yaitu kembali kepada Allah SWT dengan berbekal petunjuk kitab yang tidak
ada keraguan di dalamnya yaitu, Al Qur’an dan kepada sebaik-baik
petunjuk yaitu, Sunnah Nabi Muhammad SAW. Oleh karena itulah maka sudah
seharusnya kita untuk mengembalikan semua perkara masalah yang kita
hadapi kepada tuntunan keduanya.
Yakinlah bahwa Allah tidak akan
memberikan ujian kepada kita melainkan sesuai dengan kemampuan kita
hamba-Nya. Sebagaimana firman-Nya:
“Allah tiada membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya”. (QS. Al Baqarah: 286).
Di
sinilah keimanan kita benar-benar diuji. Bersabar dan Bersyukur
merupakan suatu jawaban yang harus dimiliki untuk tegar menghadapi
setiap masalah yang kita hadapi. Di sinilah kita dituntut untuk
mengetahui sejauh mana kesiapan kita, kesanggupan diri kita, kesabaran
kita serta rasa syukur kita terhadap masalah yang kita hadapi.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
“Sesungguhnya
bersama kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai
(dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang
lain. Dan hanya kepada Rabb-mulah hendaknya kamu berharap.” (QS. Al Insyirah: 7-8)
Dan
demikianlah Kami menurunkan Al Qur’an dalam bahasa Arab, dan Kami telah
menerangkan dengan berulang kali di dalamnya sebahagian dari ancaman,
agar mereka bertaqwa atau (agar) Al Qur’an itu menimbulkan pengajaran
bagi mereka. (QS. Thaahaa: 113)
Pelajaran yang berharga bahwa
setiap masalah dalam hidup ini haruslah dijalani dengan sikap mental
dan daya juang, sekalipun sulit dan kita tahu hidup ini tidaklah mudah,
penuh onak berduri, yang terkadang kita dibuat terluka, perih dan sakit.
Tapi, Sesulit apapun situasi yang kita alami saat ini, daya juang kita
tidak boleh padam. Kita dapat melihat belajar dari banyak orang di
sekeliling kita yang tegar menjalani hidupnya, tidak mudah berputus asa
dan pantang menyerah. Hidup ini tidak mudah, tapi kita tidak boleh
Menyerah.
Yang perlu kita ketahui bersama adalah, Sesusah-susahnya
kondisi yang kita alami, cobalah tengok di belahan bumi lainnya, di
sana masih ada yang lebih susah di bandingkan masalah yang sedang
menimpa diri kita. Jika mereka saja bisa, mengapa kita tidak. Jadi tidak
ada alasan tidak bisa bagi kita sebelum kita mengusahakan tang terbaik.
Optimislah!
Jangan jadikan setiap masalah yang hadir sebagai penghancur masa
depanmu. Tapi, sudah sepatutnya kita mendekatkan diri kepada Allah Sang
Pemberi masalah dan menjadikan masalah sebagai daya ungkit yang akan
melesatkan potensi yang tersembunyi dalam diri kita, yaitu potensi
keimanan dan ketaqwaan.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
“Janganlah
kamu bersikap lemah dan jangan pula kamu bersedih hati. Padahal kamulah
orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang yang beriman.” (QS. Ali-Imran: 139).
Setiap
perjalanan kehidupan seseorang sesungguhnya sarat dengan hikmah yang
dapat dijadikan pelajaran hidup. Begitu juga dengan setiap masalah demi
masalah yang kita alami. Kita pun harus belajar untuk tidak mudah
menyerah dengan kekurangan. Berdoa sudah seharusnya dilakukan setiap
muslim, apapun kondisinya, di manapun, kapan pun, kepada Allah tentunya.
Tidak perlu menunggu saat susah. Berbuat baik dan selalu mohon ampun
kepada Allah, maka engkau akan ditolong oleh-Nya.
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. (QS. Al Fatihah: 5)
Ketika kegundahan, kegalauan dan masalah hidup itu hadir, ingatlah bahwa Allah itu tidak hanya sedang menguji kita.
Wallahu a’lam.
