JAKARTA - Aksi puluhan ribu kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dilakukan untuk menekan pemerintah Indonesia agar lebih peduli terhadap apa yang terjadi di Palestina.
"Ini bagian dari pressure opini untuk pemerintah, beberapa negara sudah mengutuk apa yang dilakukan Israel terhadap Masjid Al Aqsa di Palestina, bahkan PBB juga melakukan hal serupa. Indonesia perlu bersuara juga," terang mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid di sela-sela aksi damai di Monas, Jakarta, Sabtu (20/3/2010).
Aksi damai ini, sambung dia, merupakan kelanjutan dari aksi sebelumnya. "Aksi kita ini sekaligus menegaskan komitmen kita terhadap Palestina," imbuhnya.
Hidayat menjamin, aksi damai yang diikuti puluhan kader dan simpatisan PKS akan berjalan tertib, damai dan tidak anarkis. "Kita buktikan bahwa aksi tidak melulu anarkis dan rusuh. Aksi besar ini akan berlangsung damai, tertib, dan tidak anarkis," tandas Hidayat.
Mantan Ketua MPR itu menambahkan, persoalan Palestina kini bukan lagi masalah umat Islam. Umat Kristiani juga mulai terusik dengan ulah Israel. Data yang diperoleh Hidayat, gereja-gereja yang dihancurkan Israel jauh lebih banyak dari masjid yang dihancurkan Israel.
"Bahkan tanah kaum Kristiani juga lebih banyak diserobot Israel, jumlahnya lebih luas dari tanah umat Islam yang diserobot Israel. Sebagai bukti, Sabam Sirait turut hadir dalam aksi ini dan beberapa negara Barat juga mengecam aksi Israel," tutupnya.