Oleh: Ahmad Syauki
dakwatuna.com – Ada beberapa keistimewaan di bulan
Ramadhan ini yang perlu kita ketahui dan kita pahami. Keistimewaan bulan
Ramadhan yang pertama adalah diwajibkannya kita berpuasa. Di dalam
surat Al Baqarah ayat 183, Allah SWT berfirman tentang diwajibkannya
berpuasa bagi orang-orang yang beriman. Kalau kita memang orang yang
beriman, maka kita akan melaksanakan puasa.
Orang yang beriman
adalah orang-orang yang yakin akan keputusan Allah, akan kekuasaan
Allah. Orang yang beriman adalah orang-orang yang percaya akan perintah
Allah. Ketika dia diperintahkan oleh Allah SWT untuk berpuasa, dia
berpuasa. Itulah orang yang beriman. Oleh karena itu, kalau kita memang
orang yang beriman kita melaksanakan puasa dengan penuh keikhlasan.
Tidak merasa ada rasa haus, tidak ada rasa lapar, tidak ada rasa yang
macam-macam. Karena apa? Karena kita berpuasa karena Allah. Kita orang
yang beriman.
Orang yang beriman ketika melaksanakan puasa di
bulan Ramadhan, dia akan bisa menahan amarahnya. Orang yang beriman
ketika di bulan Ramadhan, dia bisa menahan makan, menahan minum. Artinya
tidak makan, tidak minum, tidak berhubungan suami-istri. Artinya dia
mematuhi perintah Allah. Oleh karena itu, kita orang beriman tidak hanya
di bulan Ramadhan ini saja kita melaksanakan perintah Allah. Tetapi
bagaimana nanti selesai bulan Ramadhan pun, kita termasuk orang yang
selalu melaksanakan perintah Allah.
Itulah karenanya di dalam surat Al Baqarah ayat 183, di ujung ayat tentang perintah berpuasa, ada kata-kata, la’allakum tattakun.
Mudah-mudahan engkau menjadi orang yang bertaqwa. Orang yang beriman
pasti nantinya akan menjadi orang yang bertaqwa, kalau dia berpuasa
dengan penuh keikhlasan. Dia bisa menahan marahnya tadi, menahan makan,
menahan minum, dan sebagainya. Karena dia menjadi orang yang bertaqwa.
Orang yang bertaqwa di dalam Al Quran dikatakan, “Inna akromakum ‘indallahi atkokum.” Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi-Ku, kata Allah, adalah orang yang bertaqwa.
Jadi,
orang yang berpuasa itu adalah orang yang paling mulia di sisi Allah.
Kalau kita ingin mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT, maka kita
melaksanakan puasa ini. Kita tidak mengharapkan kemuliaan dari orang
lain. Kita tidak mengharapkan kemuliaan dari siapa pun. Kita tidak
mengharapkan kemuliaan entah dari manusia mana pun, entah dari pimpinan
dan sebagainya. Tetapi kita melaksanakan puasa karena mengharapkan
kemuliaan dari Allah SWT. Orang yang mendapatkan kemuliaan dari Allah
SWT sudah pasti makhluk lain akan memuliakan orang tersebut. Artinya
orang yang beriman pun akan mendapatkan kemuliaan karena dia telah
melaksanakan puasa.
Karena kita orang beriman, marilah kita
melaksanakan puasa selama satu bulan penuh, karena kita melaksanakan
perintah Allah. Orang yang beriman karena kita ingin menjadi orang yang
bertaqwa. Sebagaimana nabi bersabda di dalam sebuah haditsnya: ittakillaha haitsu ma kunta.
Bertaqwalah engkau kepada Allah di mana saja dan kapan saja. Jadi tidak
hanya kita bertaqwa kepada Allah di bulan Ramadhan, tetapi selesai
Ramadhan kita tetap bertaqwa kepada Allah.
Apa itu takwa? Takwa
itu menurut Abu Hurairah RA adalah dia bisa berhati-hati dalam hidup
ini. Dia terkena duri ketika dia berjalan. Dia tidak terkena paku ketika
dia berjalan karena dia berhati-hati ketika berjalan. Karena itulah dia
termasuk orang yang bertaqwa kepada Allah SWT.
Kita jangan
menyia-nyiakan bulan Ramadhan ini. Jangan kita abaikan dengan datangnya
bulan Ramadhan ini. Salah satu keistimewaan bulan Ramadhan ini adalah
dengan adanya kita melaksanakan puasa. Oleh karena itu, kita berharap
agar di bulan Ramadhan ini kita mendapatkan berkah dari Allah SWT.
Saya Ahmad Syauki berzakat di Dompet Dhuafa.
