JAKARTA--MI: Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) akan fokus kepada modus pengemplangan aliran dana bailout Bank Century, belum mengarah kepada pihak-pihak tertentu. 

Hal ini diungkapkan oleh anggota Pansus dari FPKS Andi Rahmat di Gedung DPR Senayan Jakarta, Selasa (16/2).

"Kita akan fokus untuk mengungkap modus kejahatan dalam pencairan dana dari Bank Century," kata Andi.

Andi mengatakan, ada berbagai cara yang dilakukan oleh pemilik Bank Century untuk mengeluarkan dananya. Yakni, deposito palsu, rekening fiktif dan kloning rekening. Dikatakannya, beberapa modus transaksi juga ditemukan ketika melakukan investigasi lapangan ke lima daerah.

"Dalam pemeriksaan terhadap salah satu nasabah Century, Amiruddin Rustan, terungkap modus transaksi fiktif. Amiruddin tidak mengetahui adanya transaksi Rp10 miliar dari rekeningnya di Bank Century ke rekeningnnya di Bank BCA dan Mandiri, serta rekening istrinya di Bank mandiri juga," kata Andi.

Terkait dugaan aliran dana untuk kepentingan politik, Andi menyatakan bahwa FPKS belum bisa menyimpulkan hal itu. Pihaknya masih akan mempelajari secara komprehensif data-data yang masuk, terutama dengan data yang baru diserahkan oleh Pusat Peaporan Analisa dan Transaksi Keuangan (PPATK).

Memang lanjut Andi, transaksi di Bank Century juga digunakan untuk modus pencucian uang. "Ini jelas merupakan kejahatan Perbankan," kata Andi.

Di samping itu, FPKS juga mengendus bahwa dana bailout ini dijadikan ajang bagi-bagi kue oleh pemiliknya. Indikasinya, yakni beberapa dana besar dipecah dan disebar penarikannya secara fiktif ke seluruh Indonesia. Itu bisa dilihat dari temuan di lapangan. Misalnya Amiruddin yang ditemukan melakukan penarikan di lima cabang Century, yakni Medan, Jakarta, Makassar, Surabaya, dan Bali. "Semua ada transaksinya di sana," kata Andi.

Sementara itu, Fraksi Partai kebangkitan Bangsa menyatakan bahwa tidak ada hubungannya pencairan dana bailout Century yang mengalir ke Parpol. "Semua modus kejahatan transaksi yang dilakukan Bank Century murni untuk kepentingan Robert Tantoelar dan kroninya," kata Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa Marwan Jakfar.

Juga terkait dengan uang Beodi Sampoerna sebesar US$18 juta yang dipecah, lanjut Marwan, atas inisiatif Robert. Marwan juga mengatakan, modus pemberian kredit fiktif juga merupakan sebuah hal yang perlu ditelusuri lebih jauh. ***

PKS OK

:: Info PKS

:: PASAR MINGGU

Save GAZA


PKS OK