
Sebutan itu dilontarkan dalam aksi keprihatinan untuk Palestina, yang diikuti ribuan massa di Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Kamis (3/6).
Aksi yang dimotori para kader PKS itu juga diikuti peserta dari beragam tokoh lintas agama, ormas dan partai politik lainnya di antaranya Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Hidayat Nur Wahid, anggota Komisi I DPR Rachel Maryam, perwakilan dari Mer-C dan beberapa lembaga swadaya masyarakat.
Mantan Presiden PKS Hidayat Nur Wahid mengungkapkan bahwa aksi itu dilakukan dalam rangka memprotes Israel yang telah menyerang rombongan misi kemanusiaan dan mengakibatkan 19 relawan meninggal dan puluhan lainnya luka-luka, termasuk relawan asal Indonesia.
"Kita ingin dunia tahu bahwa kejahatan HAM masih terjadi di Palestina yang dilakukan oleh Israel," kata Hidayat yang juga salah satu pendiri PKS (dulu bernama Partai Keadilan, Red).
Menurut mantan Ketua MPR RI itu, kejahatan Israel sama dengan kejahatan teroris, bahkan aksi serangan mereka terhadap rombongan misi kemanusiaan dinilainya lebih kejam dari perompak atau bajak laut sekalipun.
Hidayat juga menambahkan, bahwa aksi Israel telah merusak proses damai di Timur Tengah.
Anggota Komisi I DPR Rachel Maryam juga menyatakan keprihatinannya terhadap matinya rasa kemanusiaan di Palestina dan menilai Israel telah melanggar hukum Internasional.
Sementara itu, dalam orasinya, para tokoh agama, ormas dan parpol yang tergabung dalam elemen bangsa Indonesia itu meminta seluruh bangsa untuk memusuhi Israel dan memeranginya.
Dalam aksi tersebut, ribuan orang menggunakan pakaian berwarna putih dan menggunakan pernak-pernik Palestina dari mulai pin, bendera, hingga ikat kepala.
Bahkan, mereka juga mengibarkan puluhan bendera Palestina serta membawa spanduk bertuliskan "Israel Teroris", "Save Palestine" dan lain sebagainya.***