
"Pertemuan itu memang kewajiban dari (partai) koalisi, dan itu ada dalam perjanjian," katanya saat berbincang dengan okezone di Gedung DPR, Rabu (17/2/2010).
Fahri mengaku banyak permasalahan yang dibahas dalam pertemuan lobi itu, salah satu di antaranya sikap partai dalam Pansus Century. Dan tak jarang terjadi perdebatan yang cukup sengit. "PKS tetap pada sikapnya, kita tidak mungkin menutup-nutupi karena ini sudah dibuka ke publik," kata wakil Ketua Komisi III ini.
Karenanya itu, kata Fahri, PKS tidak akan merubah sikapnya dalam pengusutan Bank Century termasuk jika ada ancaman reshuffle kabinet. "PKS tidak pernah menanggapi itu sebagai masalah. Di manapun kita bekerja yang penting ikhlas," katanya diplomatis.
"Koalisi yang ingin kita bangun itu koalisi reformis, kita tidak mau mengatakan benar sesuatu yang salah," pungkasnya.
Secara terpisah, anggota Fraksi Gerindra, Ahmad Muzani menilai lobi-lobi politik sebagai proses yang wajar. Menurutnya, tidak hanya partai koalisi dan partai besar yang dilobi, partai menengah seperti Gerindra pun ikut didekati. Kendati demikian dia enggan menyebut siapa yang melobi partainya.
"Semua akan dilobi, yang besar dilobi, yang sedang juga dilobi. Itu biasa, tapi yang perlu diingat kami ini partai mandiri. Kami bukan oposisi meskipun kami bukan partai koalisi. Kita punyapandangan sendiri," pungkas Muzani.
PKS Akui Ada Lobi Jelang Kesimpulan Pansus Century

Mahfudz menggambarkan lobi yang terjadi lebih membicarakan perkembangan yang terjadi, baik persoalan-persoalan yang muncul maupun sikap masing-masing fraksi.
"Masing-masing anggota koalisi juga saling jaga sikap. Sesuai data dan informasi yang ditemukan fraksi-fraksi di pansus," jelasnya.Seperti FPKS, Menurut Mahfudz, sikap koalisi terkait kasus Century seperti instruksi Presiden SBY. "Ungkap dengan jelas, tuntas, dan tidak fitnah," imbuhnya.***