Jakarta - Anggota pansus angket Century dari FPKS Andi Rahmat mencurigai keterlibatan Menkeu Sri Mulyani dalam mereka-reka keterlibatan JK soal bailout Century. Kecurigaan ini didasarkan pada keterangan JK yang dianggap mematahkan keterangan Sri Mulyani kemarin, Rabu (13/1/2010).
"Kenapa Ibu Sri Mulyani mereka-reka tanggal, sedangkan Pak JK jelas-jelas membantah tidak pernah dikonfirmasi seputar bailout Century. Ibu Sri Mulyani memfaith a comply wewenang Pak JK sebagai Presiden de facto," kata Andi di sela-sela rapat pansus Century di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (14/1/2010).
Andi mempermasalahkan keterangan Sri Mulyani seputar rapat KSSK hingga putusan bailout yang menurut Sri Mulyani atas sepengetahuan Jusuf Kalla. Sedangkan yang terjadi adalah sebaliknya.
Andi menemukan dokumen bertanggal 25 November 2008 laporan bailout tidak ada tembusan Wakil Presiden. Namun pada bulan Agustus 2009 dalam laporan yang sama ada perkataan bahwa sebelum bailout dilakukan sudah melapor ke Wapres.
"Ini rangkaian usaha merangkai peristiwa, merekayasa Pak JK terlibat secara aktif. Menyeret JK dalam masalah ini, memberi kesan berarti JK yang suruh," keluh Andi.
Padahal, lanjut Andi, JK sudah berbaik hati menolong Sri Mulyani. Kalau saja Sri Mulyani jujur merasa tertipu, menurut Andi, akan semakin jelas posisi BI waktu itu.
"Jelas itu (keterangan) JK belain dia. Kalau merasa tertipu jujur saja, kalau memang tidak bersalah jangan bertahan sampai menyerang orang-orang," pungkasnya.

Andi mempermasalahkan keterangan Sri Mulyani seputar rapat KSSK hingga putusan bailout yang menurut Sri Mulyani atas sepengetahuan Jusuf Kalla. Sedangkan yang terjadi adalah sebaliknya.
Andi menemukan dokumen bertanggal 25 November 2008 laporan bailout tidak ada tembusan Wakil Presiden. Namun pada bulan Agustus 2009 dalam laporan yang sama ada perkataan bahwa sebelum bailout dilakukan sudah melapor ke Wapres.
"Ini rangkaian usaha merangkai peristiwa, merekayasa Pak JK terlibat secara aktif. Menyeret JK dalam masalah ini, memberi kesan berarti JK yang suruh," keluh Andi.
Padahal, lanjut Andi, JK sudah berbaik hati menolong Sri Mulyani. Kalau saja Sri Mulyani jujur merasa tertipu, menurut Andi, akan semakin jelas posisi BI waktu itu.
"Jelas itu (keterangan) JK belain dia. Kalau merasa tertipu jujur saja, kalau memang tidak bersalah jangan bertahan sampai menyerang orang-orang," pungkasnya.
detikNews