F-PKS: Hukuman untuk Siswa Harus Edukatif

Dikirim : DPRa-PasarMinggu

"Dipecat Sekolah Karena Facebook"
Fraksi-PKS Online: Jakarta – Hukuman kepada peserta didik yang melanggar peraturan, norma dan etika diusahakan semaksimal mungkin dengan cara-cara yang mendidik. Termasuk didalamnya adalah pelecehan dan penghinaan terhadap seorang guru di situs jaring social Facebook. Meski melanggar anak didik harus diberikan hukuman, namun harus mendidik dan menimbulkan efek jera.


Menanggapi adanya pemecatan empat anak didik akibat penghinaan terhadap gurunya, Anggota DPR dapil Kepulauan Riau Herlini Amran meminta agar hukuman yang diberikan kepada anak didik harus mendidik bukan hukuman emosional.

"Apapun penyebab kekesalan anak didik, tindakan pelecehan apalagi penghinaan adalah sesuatu kesalahan. Tapi juga jangan sampai anak didik dihukum secara emosional, bukan hukuman psikologis yang mempengaruhi perkembangan jiwa dan mental anak didik," ungkap Herlini Amran di gedung DPR Senayan, Jakarta, Selasa (16/2).

Herlini Amran yang anggota DPR dapil Kepulauan Riau berencana mengunjungi SMU Negeri 4 besok(Kamis 18 Februari 2010). Setelah bertemu Kepala Sekolah SMU 4, Herlini juga berencana bertemu dengan keempat siswa yang dikeluarkan itu.

Peristiwa ini, lanjut Anggota Komisi X DPR RI dari FPKS, harus dijadikan ajang evaluasi pelaksanaan pendidikan nasional. Elemen pendidikan seperti guru, orang tua, sekolah dan pemerintah daerah harus berkoordinasi dengan baik. "Kita semua harus menjadikan ini pelajaran mahal. Kita harus memberikan contoh prilaku yang baik kepada anak-anak," kata Herlini.

Herlini menyesalkan pihak sekolah yang mengeluarkan empat anak didik yeng melakukan penghinaan ibu gurunya. Menurutnya, harusnya pihak sekolah jangan bersikap berlebihan. Kejadian ini mengesankan sekolah hanya menerima anak didik yang baik-baik saja. Tapi jika anak didik tersebut melakukan kejahatan anak didik langsung dikeluarkan.

"Justru ini tugas sekolah untuk mendidik anak agar bias menjadi baik dan mempertahankan kebaikan itu. Kalau begini ‘kan sekolah mau ‘cuci tangan'," kata Ibu beranak empat ini.

Herlini menyarankan agar konseling atau bimbingan di sekolah diberdayakan dengan baik. Pihak sekolah harus melakukan komunikasi dengan orang tua mengenai perkembangan anak didiknya.

"Pendidikan itu ‘kan kerja sama orang tua, guru dan pihak sekolah. Ketiga komponen ini harus memiliki pola komunikasi yang baik, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Semua pihak jangan saling menyalahkan dan berlepas tangan atas peristiwa yang terjadi di lingkungan sekolah," pungkas Herlini.***

PKS OK

:: Info PKS

:: PASAR MINGGU

Save GAZA


PKS OK